Ashley Cole

Ashley Cole

Ashley Cole

Karir di Chelsea
Ini musim ke-6 nya di klub, Ashley Cole ditransfer pada bursa transfer  musim panas 2006 dari Arsenal, dengan nilai transfer 5 juta poundsterling plus William Gallas, dan mengawali debutnya saat melawan werder Bremen September tahun yang sama.
Pemain bertahan yang suka membantu penyerangan, Ia mengakui bahwa di akhir musim para penggemar Chelsea belum melihat performa terbaiknya akibat serangkaian cedera menghalanginya untuk menunjukkan hal itu. Persaingan dengan Wayne Bridge untuk posisi bek kiri berakhir dengan tidak menyenangkan bahkan dalam setiap pertandingan.
Menjalani operasi engkel pada musim panas membuka jalan untuk menjalani musim kompetisi 2007/08 tanpa halangan dan dengan cederanya Bridge, Ashley menjadi pemain yang berlaga pada sebagian besar pertandingan di musim itu, terutama dalam pertandingan-pertandingan besar.
Gol pertamanya bagi Chelsea adalah ketika bertandang ke West ham maret 2008 dan setelah bertahan dari cedera yang menghampiri dalam sesi latihan menjelang laga final liga Champion, Dia diikutsertakan dalam daftar pemain yang akan bertanding malam itu, bahkan berhasil mengeksekusi penalti.
Pada musim kompetisi 2008/09 dibawah asuhan pelatih Luiz Felipe Scholari, Ashley dioptimalkan untuk lebih menyerang namun ketika era kepelatihan Guus Hiddink, pemain belakang ini dioptimalkan untuk beroperasi di bek sayap, lebih difokuskan pada pertahanan, taktik yang berhasil membuat banyak penyelamatan di area pertahanan. Terpilih sebagai pemain terbaik 2008/09, Ashley kembali mengkhawatirkan cederanya kambuh yang bisa mempengaruhi jumlah penampilannya bagi Klub dalam satu musim (49 kali).
Ia ikut meraih gelar Piala FA dengan menaklukkan everton pada tahun 2009, dan berhasil mengulang prestasi tersebut pada Mei 2010 dengan mengalahkan Portsmouth serta menorehkan namanya sebagai salah satu pemain yang berhasil memenangkan Piala FA sebanyak 6 kali, 3 kali bersama Chelsea pada tahun 2007, 2009 dan 2010 dan sisanya bersama Arsenal.
Hal lainnya yang diraih pada akhir musim adalah sebagai salah satu bek kiri terbaik dunia, raihan 6 piala FA didapat dengan bergabung di dua Klub, seperti Nicolas Anelka sebagai orang pertama yang mampu melakukan hal yang sama dengan dua klub yang berbeda.
Dalam skil individu, dia menorehkan rekor 4 gol indah dalam musim yang sama, salah satunya adalah Golnya untuk Chelsea ke gawang sunderland pada bulan Januari, kontrol bola yang bagus dari umpan lambung John terry yang terarah dilanjutkan sontekan yang berhasil menggetarkan gawang.
Ia kembali mencetak gol ketika melawan Stoke dan Tottenham, serta mencetak gol spektakuler ke gawang Burnley dan Spurs, sebelum memberikan dua assist pada pertandingan melawan mantan klubnya, Arsenal, November 2009.
Setelah mengalami patah pergelangan kaki saat beradu dengan pemain everton, Landon Donovan di bulan Februari, dedikasi dan penyembuhannya yang cepat membantu untuk kembali bermain sebelum akhir April saat mengalahkan stoke dengan skor akhir 7-0, dan kembali menggetarkan gawang wigan di pertandingan terakhir kompetisi musim itu.
Musim 2010/11 mencatatkan namanya sebagai pemain yang selalu tampil disetiap pertandingan liga primer, bermain di 38 pertandingan. Membuatnya meraih rekor 200 kali penampilan bagi Chelsea, dan untuk kali kedua selama karirnya di Stamford Bridge dia mengakhiri musim dengan menggondol gelar pemain terbaik tahun itu, menjadi salah satu dari 11 pemain terbaik versi PFA, dan merupakan satu-satunya pemain Chelsea, itu setara dengan para pemain terbaik eropa tahun itu.
Setelah catatan tak pernah absen di liga pada 2010/11 tersebut, Cole akhirnya tidak bermain di pertandingan liga pertamanya pada Februari lalu saat seri 3-3 dengan Manchester United. Di usianya yang 31 tahun, ia kini sudah lebih sering beristirahat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dan mulai memberikan kesempatan bagi Ryan Bertrand untuk mendapatkan pengalaman bermain.

Cole bermain luar biasa di Liga Champions saat menghadapi Barcelona, melakukan penyelamatan di garis gawang di leg pertama, dan bermain luar biasa di lini pertahanan saat di Camp Nou, apalagi setelah John Terry diusir dan Gary Cahill cedera.

Setelah memenangkan medali Piala FA ketujuhnya, sebuah rekor baru, Cole mengakhiri musim dengan meraih satu gelar lagi dalam catatannya, Liga Champions. Ia juga berandil sebagai pencetak gol di penalti keempat saat adu penalti melawan Bayern Munich di final.
Cole mencetak gol pertamanya di musim 2012/13 ketika kami meraih kemenangan 1-0 atas Stoke City di pertengahan September.
Pada bulan Januari, Cole memperpanjang kontraknya satu tahun lagi, dan mengikatnya dengan The Blues setidaknya hingga 2014.
Cole membuat penampilannya yang ke-300 di laga melawan Manchester City yang berakhir dengan kekalahan 2-0 di bulan Februari
Sebelum Di Chelsea
Hasil pembinaan pemain muda Arsenal, Ashley lahir di London Timur dan debutnya bersama The Gunners dilakukan pada umur 18 tahun di pertandingan Piala Liga. Dia dipinjamkan ke Crystal Palace selama 3 bulan pada akhir musim 1999/00, tampil dalam 14 kali pertandingan dan mencetak satu gol, kemajuan skill individunya ditunjukkan dengan tampil di divisi utama Liga Inggris musim itu.
Pada akhir musim, Ashley dipilih sebagai bek kiri menggantikan Silvinho, dan pada musim berikutnya berhasil meraih medali pertamanya saat Arsenal mempertahankan kedua gelarnya, dengan mengalahkan Chelsea di Final. Setahun kemudian menaklukkan Southampton di Cardiff untuk meraih gelar juara yang sama untuk kali kedua.
Ia bermain bagus dalam perjalanan menuju puncak juara Liga Inggris untuk kedua kalinya (bermain 32 kali bersama Arsenal dan tak terkalahkan di liga musim 2003/04) dan dipanggil untuk bergabung dalam skuad timnas Inggris.
Piala FA ketiga diraih pada tahun 2005, meskipun dibekap cedera pada akhir musimnya di Arsenal, Ia berhasil pulih untuk bertanding di ajang liga Champion dan berhasil menaklukkan Barcelona, itu merupakan pertandingan terakhirnya bersama Arsenal.
Karir Internasional
Telah bermain di Timnas Junior Inggris dan U21, Ashley  telah menempatkan Namanya dalam skuad Timnas Inggris yang diasuh Sven Goran Eriksson, dan debutnya melawan Albania pada Maret 2001.
Ia telah bermain lima kali untuk timnas Inggris pada ajang Piala Dunia 2002 dan bagi banyak orang, dia merupakan bintang lapangan selama ajang Piala Eropa 2004 di Portugal. Namanya masuk sebagai pemain tim All Star di turnamen tersebut.
Dia juga bermain dalam lima pertandingan Timnas Inggris pada piala Dunia 2006, namun absen karena cedera pada babak penyisihan dan gagal di kompetisi Piala Eropa 2008.
Setelah 9 tahun penampilannya di pertandingan top dunia, dia menjadi pemain belakang Inggris yang sering tampil untuk timnas pada Oktober 2010, menyamai rekor Kenny Sansom dengan koleksi 86 kali tampil untuk timnas pada pertandingan melawan Montenegro dengan hasil imbang 0-0, lalu memecahkan rekor di pertandingan berikutnya, sekarang dia menjadi pemegang rekor penampilan terbanyak bagi negaranya. Ia terpilih menjadi pemain terbaik 2010 pilihan penggemar.
 

Branislav Ivanovic

Branislav Ivanovic

Branislav Ivanovic

Karir di Chelsea
Branislav  mengawali karirnya di Chelsea dengan lambat. Dikontrak pada Januari 2008, ia membutuhkan delapan bulan untuk meningkatkan performa untuk debutnya di Piala Carling melawan Portsmouth, sebelum didaulat untuk mendampingi John Terry setelah Ricardo Carvalho dan Alex mengalami cedera.
Kerasan di London seiring bahasa Inggrisnya yang terus membaik, Branislav mulai menunjukkan kepiawaiannya,serta mulai digemari para fans Chelsea karena performanya pada dua laga Liga Champions di Anfield April 2009.
Dimainkan sebagai bek tengah, Ivanovic ikut membantu serangan ketika mendapatkan peluang dari sepak pojok, dan seringkali dibiarkan bebas karena Terry dan Drogba dianggap lebih berbahaya bagi Liverpool, membuatnya menghancurkan mimpi tuan rumah dengan dua gol melalui sundulan kepalanya,sekaligus mengantongi tiket ke semi-final.
Ia tetap dimainkan pada pertandingan selanjutnya, mengawal Thierry Henry di Nou Camp, meski awalnya kerepotan dengan kecepatan pemain Prancis tersebut, namun ia berhasil mengatasinya dan melakukan  beberapa penyelamatan  penting untuk mengamankan areanya.
Performa Branislav yang stabil di 26 kali pertandingan  musim pertamanya, menjadikannya pemain yang dibutuhkan Tim pada musim keduanya di Chelsea.
Mengawali musim 2009/10 sebagai cadangan JoseBosingwa di posisi bek kanan,menggantikannya saat bek Portugis tersebut mengalami cedera lutut di bulan Oktober, ia menunjukkan kepiawaiannya dalam bertahan dan membantu penyerangan.
41 kali penampilannya bagi tim menempatkan dirinya sebagai salah satu unggulan  dalam penghargaan pemain terbaik kami, dan walaupun akhirnya  kalah dari Drogba, ia bergabung dengan pemain Pantai Gading itu di tim PFA liga Inggris pada musim tersebut.
Ia membuktikan dirinya dengan gol tunggalnya ke gawang Bolton pada akhir Oktober sekaligus membuat tujuh penyelamatan gemilang pada semua kompetisi, dari awal musim mulai menebar ancaman dengan ikut membantu serangan.
Saat bertandang ke san siro pada ajang Liga Champion dia bisa dikatakan bersalah atas gol pertama Inter namun berhasil membayarnya dengan menerobos lini tengah dan pertahanan mereka untuk memberi umpan pada Salomon Kalou yang berhasil menyamakan kedudukan.
Persaingan dalam perebutan gelar di liga domestik sangat ketat, dan berlaku bagi semua pemain, hal ini membuat frustasi pemain asal Serbia tersebut dan mengakibatkannya mengalami cedera betis saat melawan Blackburn di bulan Maret. membuatnya absen selama satu bulan, setelah pulih kembali bermain sebagai pemain penganti pada babak kedua saat melawan Spurs, dan mulai bermain penuh saat mengalahkan Stoke 7-0.
Performa sempurna dalam kemenangan penting atas Liverpool, dia kemudian menggantikan Nicolas Anelka sebelum pertandingan berakhir dalam gegap gempita kompetisi ketika  melawan wigan, mengingat kami telah berhasil menjadi juara.
Selama musim 2010/11, Ivanovic menjadi salah satu dari empat bek yang sering tampil. Performanya yang jarang sekali tampil buruk membuatnya ditawari kontrak baru selama lima setengah tahun kedepan, ditandatangani pada awal Februari membuatnya bertahan di Klub sampai 2016.
Selalu menciptakan gol-gol penting, seperti kemenangan terakhir melawan Blackburn pada bulan Oktober dan golnya saat melawan Spartak Moscow di penyisihan Grup liga Champion, namun musim yang dilaluinya akan selalu diingat dengan konsistensi dan komitmennya di lini belakang. Kebanggaan sebagai salah satu pesepakbola yang energik terbukti dengan menyabet gelar pemain kedua terbaik musim itu.
Diboyongnya Andre Villas Boas sebagai pelatih yang membawa filosofi penyerangan dari sayap, membuat persaingan yang ketat di posisi bek kanan dengan Bosingwa yang telah menempati posisi tersebut dari awal musim. Banyaknya pemain tengah yang cedera membuat pemain Serbia ini masuk kembali ke skuad tim inti, karena kesulitan dalam melakukan penyelamatan di tengah, Villas Boas menggeser posisi Branislav agak lebih ke kanan, dan mengoptimalkan kembali Alex dalam pertandingan tandang ke Blackburn pada awal November, sehingga berhasil memetik kemenangan dengan skor 1-0.
Di hampir sepanjang musim ia terus berganti posisi dari bek kanan dan bek tengah, meski ia sempat mendapatkan cedera yang harus membuatnya beristirahat. Tetapi Ivanovic tetap memberikan sumbangsih penting, termasuk gol kemenangan Chelsea atas Napoli di babak tambahan yang membuat The Blues lolos ke babak selanjutnya.

Maret menjadi bulan paling sukses bagi pemain Serbia ini dalam hal gol, ia mencetak dua gol saat menang di partai tandang melawan Aston Villa dengan skor 4-2.

Sayangnya ia tidak bisa tampil di final Liga Champions karena akumulasi kartu kuning, tetapi ia bermain selama 90 menit saat kami mengalahkan Liverpool pada final Piala FA di Wembley.
Musim 2012/13 dimulai dengan catatan pahit karena Ivanovic dikeluarkan oleh wasit di laga  Community Shield di mana kami kalah dari Manchester City, tetapi ia membuat penebusannya satu minggu kemudian, dengan mencetak gol pertama di musim ini di laga melawan WIgan Athletic di menit kedua. Menyusul kemudian tiga hari kemudian adalah gol yang ia cetak ke gawang Reading ketika kami menang 4-2.
Ia lalu mencetak gol ketiganya di musim ini dengan tendangan voli ketika kami menang 4-1 atas Norwich City.
Ivanovic mendapat satu kali larangan bermain setelah mendapatkan kartu merah di laga kandang melawan Manchester United di mana kami kalah 3-2.
Ia kembali di laga melawan Swansea di mana berakhir seri 1-1. Ia bermain di jantung bertahanan bersama Gary Cahill karena John Terry dan David Luiz absen, dan membuat Cesar Azpilicueta menjadi starter di liga untuk pertama kalinya bagi klub sebagai bek kanan.

Sebelum Di Chelsea
Ditransfer dari Locomotiv Moscow dengan kontrak selama 3,5 tahun, Branislav kemudian memperpanjang kontrak pada era kepelatihan Avram Grant di bursa transfer paruh Musim januari 2008, berbarengan dengan bergabungnya Nicolas Anelka.
Awal karirnya bermula di klub Lokal Sremska Mitrovica, tak lama kemudian dia pindah ke ibukota Serbia, Belgrade dan bermain untuk OFK Beograd selama 3 musim, bergabung dengan Locomotiv pada musim panas 2006. Ia tampil bersama klub Rusia tersebut di ajang piala UEFA.
 Karir Internasional
Menjadi pemain bintang Serbia U21 pada kejuaraan Eropa di 2006 dan 2007, Branislav masuk dalam pemain pilihan bagi Tim UEFA dan sukses menjadi pemain Timnas.
Mengawali debutnya bagi Serbia dan Montenegro pada Juni 2006 dan terus menjadi langganan Timnas sebelum bermain untuk Chelsea. Tidak ada satupun pemain yang sering tampil untuk Serbia pada kualifikasi piala dunia 2006, tapi Ia selalu tampil walaupun negaranya tidak pernah lolos dari babak penyisihan grup sekalipun berhasil mengalahkan Jerman. Sebelumnya Ia berhasil membawa Serbia masuk ke final Piala Eropa U21.
Ketika Nemanja Vidic mundur sebagai kapten Timnas pada tahun 2011, Branislav muncul sebagai kandidat utama untuk menggantikannya.

Fernando Torres

Fernando Torres

Fernando Torres

Karir di Chelsea
Saat kepindahannya ke Stamford Bridge, Fernando Torres menjadi striker pertama yang mengenakan kaos bernomor punggung 9 sejak dipakai Hernan Crespo pada musim 2005/06, namun butuh 14 pertandingan sebelum ia berhasil menggetarkan gawang lawan,  hasil upayanya selama merumput di Stamford bridge memuncak pada laga melawan West Ham
Merupakan satu-satunya gol untuk The Blues pada musim itu tetapi seiring masa penyembuhannya, menaruh harapan besar bahwa pada musim kompetisi 2011/12 kita akan melihat Fernando Torres yang  sangat ditakuti oleh Chelsea ketika Ia masih memakai kostum Liverpool.
Bentuk dari sebuah perjalanan baru telah memberi semangat, selain berbagai isu yang diberitakan di Stoke, bukan hanya jarang menciptakan gol, namun ketika bertandang ke Old Trafford dan kalah dari tuan rumah Manchester united 3-1. Laga itu akan selalu diingat bukan karena insiden yang terjadi dengan David De Gea, tapi kegagalannya memasukkan bola ke gawang yang sudah kosong pada menit-menit akhir.
Ia kemudian mencetak gol pembuka ke gawang Swansea, tetapi kemudian diberi kartu merah oleh wasit. Di Eropa, ia mencetak dua gol saat Chelsea menang 5-0 di Liga Champions atas Genk, sebelum kembali melalui periode yang tidak menyenangkan di musim gugur dan musim dingin.

Usaha kerasnya di atas lapangan dan aksinya yang membantu rekan setimnya menciptakan peluang membuat fans tetap mendukungnya. Usahanya pun akhirnya mampu menghasilkan gol demi gol di akhir Maret dan sebuah assist penting bagi Salomon Kalou saat menghadapi Benfica.

Momen paling tak terlupakan tentu saja saat ia mencetak gol penyeimbang di Camp Nou dan membuat skor menjadi 2-2 dan memastikan kelolosan ke final Liga Champions, apalagi setelah itu ia mencetak hat-trick ke gawang Queens Park Rangers.
Torres tidak dimainkan saat Chelsea menjuarai Piala FA melawan mantan klubnya, Liverpool tapi dia bermain melawan Munich dan ikut ambil bagian dalam terjadinya gol Chelsea, dia memenangkan sepak pojok yang kemudian membuat Didier Drogba mencetak gol penyama kedudukan dua menit sebelum laga usai.
Torres memulai musim 2012/2013 dengan baik, dia mencetak gol di kekalahan 2-3 Community Shield atas Manchester City, setelah itu sukses mencetak gol di Liga melawan Reading dan Newcastle United. 
 
Dia bermain bagus saat kami melawan Arsenal dan Tottenham Hotspur, serta mencetak gol pembuka di kemenangan 2-1 di Emirates. 
 
Torres mendapatkan kartu merah keduanya sebagai pemain Chelsea ketika dia secara kontroversial diusir saat kekalahan 2-3 atas Manchester United. Tayangan ulang menunjukkan jika dia ditekel Johnny Evans tapi wasit Mark Clattenburg tidak berpendapat demikian dan memberikannya kartu kuning kedua di laga tersebut. 

Sebelum Di Chelsea
Bergabung dengan Liverpool di usia 26 tahun, Ia telah mengoleksi 65 gol  dari 102 kali penampilannya di Liga bersama The Red dan total 81 gol dari 142 kali pertandingan di semua Kompetisi.  Merumput di Liga Inggris pada usia 23 tahun setelah sebelumnya bermain hampir 12 tahun di Atletico Madrid, klub yang bermarkas beberapa Mil dari kota kelahirannya di pinggiran ibukota.
Selama Ia merumput di Atletico, ‘El Nino( ‘Si Bocah’-julukannya di Spanyol) telah menjadi pemain dan kapten termuda di Klub.  Debutnya di usia 17 tahun dan dinobatkan sebagai kapten dua tahun kemudian.
Musim pertamanya berjalan sangat lamban, hanya mampu menorehkan 6 gol dari 36 kali penampilannya, namun meningkat menjadi 13 gol dari 29 kali tampil di musim berikutnya dan 20 gol berhasil dikoleksinya pada musim 2003/04, musim paling produktif Fernando di spanyol dan tahun pertamanya tampil bersama Timnas.
Kemunculan seorang pemain hebat di skala internasional dengan koleksi 75 gol dari 174 kali penampilannya di pertandingan-pertandingan penting bersama Timnas Spanyol membuat klub-klub Eropa memburunya dan Ia memilih untuk bergabung dengan pelatih dari negaranya Rafael Benites di Liverpool.
Di transfer pada tahun 2007 dengan nilai transfer mencapai 20 juta poundsterling, plus Luis Garcia yang pindah ke Atletico dan gol pertama Fernando bagi fans Liverpool adalah ketika melawan Chelsea di Anfield, menyamakan kedudukan 1-1 setelah tertinggal oleh Gol Tal Ben-haim. Itu adalah gol pertama dari tujuh gol dalam tujuh kali pertandingan melawan Chelsea. Ini menjadi penampilan terbaiknya melawan klub Inggris manapun.
Dia mencetak 3 Hatrick pada koleksi 33 gol di musim pertamanya merumput di Liga inggris, menjadi pemain nomor satu Liverpool sejak pemain sebelumnya yang memakai kaos bernomor punggung 9, Robbie Fowler, memecahkan rekor menorehkan 33 gol dalam satu musim. Musim keduanya hanya mampu mencetak 17 gol (cedera menyebabkan penampilannya berkurang) dan menempati posisi kedua klasemen pada akhir musim, selisih 3 point diatas Chelsea. Pada musim 2009/10, meskipun Liverpool terpuruk di urutan ke tujuh klasemen, Fernando menjadi pemain tersubur dengan mencetak 22 gol dari 32 kali tampil.
Sebelum bergabung dengan Chelsea pada pertengahan musim 2010/11, Fernando telah bermain 26 kali bersama Liverpool, mencetak 11 gol termasuk dua golnya ketika mengalahkan Chelsea di Anfield pada bulan November.

Karir Internasional

Ia bergabung dengan Timnas pada ajang Piala Dunia 2010 di Afrika selatan, dan berhasil menjadi jawara di level Eropa bersama timnas senior di kancah internasional.
Ketika remaja, Fernando pernah mendapatkan gelar  pencetak gol terbanyak bagi negaranya dalam dua ajang kompetisi Piala eropa U16 dan U19 dan dia mencetak gol pertamanya bagi Timnas Senior  ke gawang Italia pada usia 20 tahun, tujuh bulan sejak debutnya.
Di ajang Piala Dunia 2006 Jerman dia mencetak tiga gol di babak penyisihan grup, namun langkah Spanyol dihentikan oleh Prancis pada babak pertama sistem gugur. Hal tersebut tidak mempengaruhi negaranya dua tahun kemudian di ajang piala Eropa 2008, Fernando mencetak satu gol dalam perjalanan mereka menuju Final dan hanya satu gol tersebut yang dicetaknya di Vienna saat mengalahkan Jerman. Ini adalah medali pertama bagi Spanyol sejak tahun 1964.
Di Afrika Selatan, Fernando berjuang menjaga stamina dan performanya setelah menjalani operasi pada bulan April. Hasilnya, pemain Barcelona Pedro menggantikan posisinya saat mengalahkan Jerman di semi final.
Sang pelatih Vicente Del Bosque juga tidak memasukkan namanya di skuad tim inti yang akan bertanding di Final. Namun dia masuk pada babak perpanjangan waktu setelah unggul 1-0 dari Belanda meskipun ia mengalami cedera otot sebelum peluit akhir berbunyi.
Tidak lagi menjadi Starter, Ia tetap menjadi pemain penting bagi skuad inti Spanyol, untuk mempertahankan gelar mereka musim panas nanti pada ajang Piala Eropa yang akan diselenggarakan di Ukraina dan Polandia.
Torres terpilih di skuad Spanyol untuk mengikuti Piala Eropa 2012 dan mengakhiri turnamen dengan meraih Sepatu Emas setelah mencetak tiga gol dan Spanyol menjadi Juara Eropa.
Dia tidak bermain saat melawan Italia tapi mencetak dua gol saat melawan Republik Irlandia. Dia mencetak gol ketiganya ketika menghancurkan Italia 4-0 di final dan juga membuat satu assist bagi rekannya di Chelsea, Juan Mata yang mencetak gol keempat Spanyol. 
 
Torres meraih caps ke-100 untuk Spanyol di laga persahabatan melawan Arab Saudi pada September 2012.

Petr Cech

Petr Cech

Petr Cech

Karir di Chelsea
Petr Cech didatangkan pada tahun 2004 dengan nilai transfer sebesar 7 juta poundsterling, nilai transfer yang melebihi kiper-kiper Chelsea sebelumnya, dengan tugas utama sebagai pelapis kiper nomor satu Chelsea Carlo cudicini.
Ia segera menjadi sorotan karena tinggi badannya, kecepatan refleks dan kepercayaan dirinya saat meninggalkan gawang. karirnya di Chelsea berawal kala Jose Mourinho memainkannya sebagai kiper utama, dan selalu tampil bagus hingga menggeser posisi Cudicini.
Mempertahankan gawangnya tanpa kebobolan sekalipun pada musim pertama di Stamford Bridge secara statistik menjadikannya kiper paling andal dibanding kiper Chelsea lainnya, dan prestasinya bermain selama 1,024 menit tanpa kebobolan antara Desember sampai Maret yang membuatnya menciptakan rekor baru di Inggris
Pada akhir musim itu Ia menyabet gelar pertamanya sekaligus menciptakan rekor sebagai kiper yang paling sedikit kebobolan dan paling banyak mematahkan serangan lawan dalam satu musim di kancah liga Inggris, membuatnya dianugerahi penghargaan sarung tangan emas Barclays untuk musim 2004/05.
Meskipun pada musim 2005/06 pola pertahanan Chelsea tidak seketat musim-musim sebelumnya, Petr mampu menutupinya dan menjadi bagian penting dalam meraih gelar berturut-turut di liga Premier Inggris
Cedera kepala yang parah pada oktober 2006 sempat menimbulkan keraguan besar atas karir sepakbolanya kelak, namun petr segera melakukan operasi untuk menyembuhkan tengkoraknya yang retak, mendapatkan 30 jahitan serta diharuskan istirahat total, membuatnya dapat merumput  kembali 3 bulan kemudian.
Beberapa pekan kemudian, ia telah melakoni tujuh pertandingan baik untuk klub maupun untuk negaranya tanpa kebobolan sekalipun, selalu tampil menggunakan Pelindung kepala yang telah menjadi ciri khasnya, dan berhasil mengakhiri musim tersebut dengan meraih dua piala di liga domestik.
Cedera kembali menghantui sepanjang musim 2007/08, dan perubahan di tim manajemen membawa perubahan pula pada posisi pelatih kiper-Christophe Lollichon, mantan pelatihnya di Rennes, bergabung dengan Chelsea, menggantikan Silvino Louro yang hengkang mengikuti Mourinho.
Meskipun masih merasakan sakit di betis, pinggul dan wajahnya, pemain berpostur 196 cm itu turut berlaga bersama kami saat melakoni final liga Champion di Moskow, membuat serangkaian penyelamatan gemilang sebelum akhirnya ditaklukkan Manchester united dalam drama adu penalti.- aksinya dalam mematahkan tendangan penalti Christiano Ronaldo, membuktikan kelasnya sebagai kiper andal.
Setelah penampilan yang konsisten pada awal musim 2008/09, performa Petrdan para pemain lainnyamenurunmenjelang Natal sertapelatihbaru Luiz Felipe Scolari yang bereksperimen dengan sistem bertahan di Zona tendangan bebas telah mengakibatkan kekalahan dariFulham dan Manchester United,juga dipermalukan diajangPiala FAkarena kalah dariSouthend dan Ipswich.
Scolari memperbaiki formasi sebelumnya yang diracik Guus Hiddink,  dan puncak performa permainan Petr terjadi di Nou Camp saat Barcelona terus memborbardir gawangnya, berulang kali melakukan penyelamatan penting dari gempuran Samuel Eto’o dan Alex Helb
Ini adalah musim pertamanya yang dilalui tanpa cedera serius, bermain di 35 pertandingan Liga Premier dan disetiap ajang liga Champion.
Pada musim 2009/10 reputasi Petr meningkat dengan permainannya yang solid serta kontribusi besar dalam meraih gelar Liga Premier dan Piala FA.
Kesalahan individu berkurang, meskipun Petr dua kali melakukan blunder kontra Stoke dan Aston Villa, namun ia kembali menunjukkan performa terbaiknya dalam delapan pertandingan menjelang Natal saat kami menjadi pemuncak klasemen sementara Liga Premier, Petr mengalami cedera betis saat bertandang ke San Siro yang membuatnya tidak dapat bermain di leg kedua Liga Champion untuk mengalahkan Inter, serta menyebabkannya absen di lima pertandingan. setelah kembali merumput, ia menggondol penghargaan Sarung Tangan Emas Liga Premier pada akhir
musim itu dengan catatan rekor 17 kali pertandingan tanpa kebobolan dari 34 kali pertandingan yang dilakoninya.
Petr tetap menampilkan performa terbaiknya sampai akhir musim. Pada final piala FA pertama kalinya Ia menampilkan refleks yang luar biasa dalam menahan tendangan Frederic Piquionne untuk menggetarkan gawangnya, dan menghalau tendangan Kevin Prince Boateng dengan kakinya, sesaat sebelum Didier Drogba di lini depan mencetak gol melalui tendangan bebas spektakulernya.
Cech mengawali musim kompetisi berikutnya dengan cedera betis yang didapatnya saat pertandingan pemanasan pra musim, namun Ia kembali bermain tepat pada pertandingan pertama Liga dan tidak pernah absen sekalipun, bahkan berhasil menorehkan 300 kali penampilan. Ia menjadi pemain asing di Chelsea yang berhasil mengoleksi penampilan terbanyak bagi Klub, melewati rekor Gianfranco Zola sebanyak 312 kali penampilan. Pada akhir musim Ia terpilih menjadi pemain terbaik Chelsea untuk pertama kalinya.
Cedera lutut yang menderanya di awal musim 2011/12 menyebabkan absen di dua pertandingan, namun tak lama kemudian dia sudah kembali berada dibawah mistar, meskipun dilanda kritik karena gol-gol yang menggetarkan gawangnya. Ia telah kebobolan lima kali oleh Arsenal sampai akhir Oktober, pertama kalinya gawang Chelsea kebobolan terbanyak sejak 2002, namun individu yang tetap tegar walau didera isu apapun adalah Petr Cech, dan dibuktikannya dengan bertahan tanpa kebobolan saat melawan Blackburn meskipun mengalami patah hidung pada awal pertandingan setelah bertabrakan dengan Ashley Cole.
Sejak itu ia selalu bermain baik di liga dan piala, tidak terpengaruh dengan kepergian Andre Villas-Boas, dan melakukan penyelamatan krusial di pertandingan besar. Yang paling penting tentu di babak tambahan saat melawan Napoli di Stamford Bridge yang memastikan The Blues lolos ke babak delapan besar.

Di liga, pemain timnas Ceska ini juga berperan penting dalam perburuan tiket ke Liga Champions. Ia tampil hebat saat menghadapi Tottenham dan melakukan penampilan ke-50 bagi klub dan timnas di musim tersebut saat menang 4-2 atas Aston Villa di akhir Maret.

Cech bermain luar biasa saat The Blues mengejar dua gelar di depan mata. Ia melakukan penyelamatan hebat dari peluang Andy Carroll di final Piala FA, dan penyelamatan krusial lain di semi-final Liga Champions melawan Barcelona.

Namun, aksi terhebatnya di final Liga Champions. Pertama-tama, ia menggagalkan penalti Arjen Robben di babak tambahan waktu ketika skor 1-1, kemudian di babak adu penalti, ia sukses menghentikan tendangan Olic dan Schweinsteiger dan memberikan kami keuntungan.

Cech mendapatkan hadiah atas penampilannya tersebut dengan kontrak baru selama empat tahun di akhir musim.
Ia membuat penampilannya yang ke-400 bersama klub ketika tim menang 2-1 atas Everton di Desember 2012, meski penampilannya ketika itu harus terpotong ketika ia terpaksa digantikan di masa jeda karena cedera.
Cech harus duduk di pinggir lapangan di tiga laga sebelum kembali ketika tim menang 4-0 atas Stoke City. Namun, setelah kembali cedera, kali ini ketika latihan, Cech tidak bisa tampil di beberapa pertandingan piala melawan Swansea City dan Brentford.
Ia kembali di laga melawan Newcastle United yang berakhir dengan kekalahan 3-2, tetapi setelah pergi untuk bermain bagi timnasnya, tangannya mengalami cedera dan kembali ke klub untuk menjalani perawatan.
Sebelum di Chelsea
Petr adalah kiper yang sangat berbakat, terkenal saat bermain di Klub Sparta Prague dengan memecahkan rekor penampilan terlama tanpa mengalami kebobolan satupun saat usianya baru beranjak 19 tahun.
Hal yang sama juga dilakukannya di kompetisi Liga Champion, dengan lebih dari 1000 menit dilalui tanpa kebobolan satupun.
Prestasi yang membuatnya bergabung dengan Rennes di Prancis dan pada pertengahan musim keduanya setuju bergabung dengan Chelsea pada musim berikutnya dengan kontrak selama lima tahun.
Karir Internasional
Sebagai pemainTimnas U21 Petr juga menjadi pemain penting bagi kemenangan Republik Ceko saat menjuarai Piala Eropa U21di 2002, bersama Timnas Senior di ajang piala Eropa 2004 Ia berhasil tidak kebobolan di lima pertandingan,  mencapai babak semifinal dan masuk dalam susunan skuad UEFA all star dari turnamen tersebut.
Ketenarannya di kancah sepakbola internasional terus berlanjut dan Ia turut andil membawa negaranya masuk putaran final Piala Dunia 2006, kali pertama bagi Republik Ceko setelah berpisah dengan Slovakia pada 1993, juga pada ajang piala Eropa 2008, dan sangat disayangkan bahwa blundernya pada babak penyisihan Grup yang menyebabkan negaranya tersingkir.
Namun semangatnya tidak kendor dibuktikan dengan meraih penghargaan sebagai pemain terbaik Ceko untuk kelima kalinya pada 2010 dan walaupun mereka gagal masuk putaran final piala dunia 2010, Petr tetap dipercaya sebagai Kapten Timnas

John Terry

John Terry

John Terry

Pemain inti Chelsea dan pahlawan sejati bagi fans, John adalah kapten tim yang paling sukses dalam sejarah Chelsea, menjadi bek tengah terbaik saat ini.
Berani berjibaku menghadapi lawan dan mahir membaca situasi pertandingan, komandonya di lapangan serta caranya mengatur irama permainan tim, membuatnya menjadi bek yang luar biasa
Lahir di LondonTimur, John bergabung dengan Chelsea sejak usia 14 tahun, awalnyaIa bermain sebagai gelandang
Mengisi posisi di tim junior sebagai bek tengah karena tak ada pilihan pemain, Ia tidak ragu melakukannya, dibantu oleh pertumbuhan fisiknya yang meningkat cepat.
Pinjaman yang singkat dan suksesdi Nottingham Forest membantunya melewati proses kedewasaan dan pernah dididik langsung oleh Marcel Desailly dan Frank Leboeuf, membuatnya terpilih menjadi pemain terbaik Chelsea setelah dua musim dari debutnya.
Ia menjadi kapten tim dibawah asuhan Desailly pada 2004 dan mempersembahkan gelar pada musim pertamanya sebagai kapten tim,
meraih gelar Piala Carling, John menjadi salah satu dari empat kapten Chelsea yang berhasil membawa kehormatan besar bagi Klub dan Ia tidak hanya menjadi pemain hebat di lapangan pada musim 2004/05 namun juga membawa kesuksesan dengan penampilan kelas Dunia yang dimainkan dalam setiap pertandingan serta mencetak delapan gol penting.
Ia terpilih sebagai Pemain Terbaik PFA oleh rekan-rekan seniornya, pemenang penghargaan pertama di Chelsea.
Performa John yang luar biasa berlanjut di musim 2005/06, namun cedera merenggut kesempatannya bermain penuh sampai akhir musim di Liga Utama saat meraih gelar untuk kali kedua.
Menorehkan 7 gol di semua ajang kompetisi dan terpilih sebagai pemain Chelsea terbaik untuk kedua kalinya.
Meskipun Ia telah mengantongi 300 kali penampilan, namun musim 2006/07 terhambat oleh cedera punggung yang membutuhkan waktu lama dalam penyembuhannya.
Ia segera kembali bertarung dalam setiap pertandingan untuk menjadi jawara dalam meraih gelar piala FA di stadion baru Wembley.
Cedera mengurangi angka penampilannya musim itu, hanya melakoni 37 kali dari 62 kali pertandingan di musim 2007/08. Cedera Lutut, pipi, kaki dan siku pernah dialaminya, maka sang pelatih Avram Grant menggambarkannya sebagai seorang “Bionic”, Ia selalu memberikan komando rekan-rekannya di lapangan pada pertandingan pertama kami di ajang Final Liga Champion di moskow.
Dibebani harus menang pada pertandingan di stadion Luzhniki dalam rangka mengembalikan gelar juara ke London, Ia berjibaku dilapangan pertandingan yang becek dan menciptakan peluang yang masih membentur tiang gawang.
Disegani klub-klub lain, JT bangkit kembali pada musim 2008/09 untuk memimpin rekan-rekannya dalam era baru dibawah asuhan pelatih Luiz Felipe Scholari serta Guus Hiddink, dan performanya tidak berubah sesuai yang diharapkan.
Menampilkan performa terbaik dalam bertahan sekaligus kapten tim tetap di tunjukkannya di beberapa pertandingan, walupun sempat diganjar kartu merah saat melawan Manchester City (yang akhirnya dibatalkan) dan ketika melawan Everton.
Pertandingan terbaiknya dalam musim itu adalah ketika berhasil menahan imbang 0-0 saat melawan Barcelona di Nou camp, yang pada saat itu Barcelona menjadi klub yang paling sering mencetak gol.
Walaupun kami tersingkir pada awal Februari, John masih mempersembahkan gelar runner up dalam tugasnya sebagai kapten serta memenangkan Piala FA untuk kali kedua.
Musim 2009/10, JT kembali meningkatkan performanya melebihi musim-musim sebelumnya dan berhasil menjadi kapten Chelsea pertama yang mempersembahkan gelar Double Winner.
Di lapangan, Terry tidak pernah melewatkan satu pertandingan pun karena cedera, sementara rekan-rekannya banyak yang mengalami masalah dengan kebugarannya, bek Chelsea lainnya,  mengalami absen panjang pada pertandingan tertentu, dirinyalah yang selalu dimainkan pada seluruh pertandingan musim itu baik bersama Ricardo Carvalho, Branislav Ivanovic maupun Alex.
Pada pertandingan kontra Manchester United di kandang, nama sang kapten melambung karena sundulannya menjadi satu-satunya gol pada pertandingan itu dan ketika berita tentang kehidupan pribadinya mulai muncul, responnya sudah bisa ditebak, tidak menggubrisnya, bahkan berhasil memenangkan pertandingan di Burnley untuk meraih tiga angka
Ia kembali mencetak Gol bagi kami untuk melaju ke semi final Piala FA. Setelah berhasil meraih gelar Liga Premier ketiganya minggu lalu, Ia melakukan hal yang sama di ajang piala FA dengan cedera tulang yang menghantuinya, hampir mencetak Gol jika saja sundulannya tidak membentur mistar gawang.
Musim kedua dibawah asuhan Carlo Ancelotti, Terry tetap mempertahankan performanya ketika banyak rekan-rekannya kehilangan performa mereka selama pertengahan musim dingin yang buruk, hasilnya sangat mengecewakan ketika sang kapten cedera selama 2 minggu pada bulan November.
Meskipun musim 2010/11, adalah musim tanpa gelar satupun bagi John, pada bulan April saat bertanding di kandang melawan Spurs, Ia menorehkan rekor penampilan ke 500 bagi Chelsea, dan hanya 5 pemain yang berhasil melakukannya.

Terry menunjukkan karakterisitknya meski sempat didera cedera di musim 2011/12. Yang paling serius ketika ia menderita cedera lutut di awal Januari yang membuatnya absen selama delapan pertandingan, dan membuat ia bermaind di sepanjang bulan dengan rasa sakit di lutut. Tapi ia kemudian pulih dengan cepat setelah melakukan operasi di bulan Februari dan membantu tim menang di laga kedua melawan Napoli serta turut menyumbangkan satu gol.
Terry terus menunjukkan tradisinya dengan mencetak gol sejak musim 2005/06 dan dia selalu bisa dipasangkan dengan siapa saja baik David Luiz, gary Cahill maupun Branislav Ivanovic.
Meski begitu, Terry harus kecewa karena tidak bisa tampil di final Liga Champions melawan Bayern Munich setelah mendapatkan kartu merah di semi final melawan Barcelona. Namun ia tetap diijinkan untuk mengangkat trofi bersama Frank Lampard beberapa waktu setelah ia turut membantu Chelsea menjuarai Piala FA.
Pada bulan Oktober 2012, Terry mendapatkan sanksi empat pertandingan karena insiden yang terjadi di pertandingan melawan Queens Park Rangers hampir satu tahun sebelumnya.
Pertandingan pertamanya setelah sanksi itu adalah laga kandang melawan Liverpool. Di menit ke-20, ia menyudul bola hasil tendangan penjuru Juan Mata dan membawa kami unggul, namun sebelum berakhirnya babak pertama, ia harus keluar lapangan karena mengalami cedera di lututnya menyusul duelnya dengan Luis Suarez.
Ia kembali sebagai pemain pengganti ketika kami menang 4-0 atas Stoke pada 12 Januari.
Ia bermain penuh kala kami meraih hasil seri 2-2 di Piala FA melawan Brentford, sebelum kembali duduk di bangku cadangan karena cedera ringannya. Namun ia kembali di laga ulang, di mana kami menang 4-0.
Debut Internasional
Debutnya bagi Timnas Inggris terjadi pada bulan Juni 2003 kontra Serbia dan Montenegro, menjadi skuad inti untuk memperkuat Negaranya di ajang Piala Eropa 2004 dan Piala Dunia 2006, dipercaya untuk menjadi Kapten Timnas dikedua ajang tersebut, dibawah asuhan pelatih Inggris saat itu Steve McClaren.
Pemain pertama jebolan akademi Chelsea yang bermain bagi Timnas Inggris sejak Ray Wilkin pada pertengahan tahun 70-an, Terry menjadi pemain kami yang menjadi Kapten Timnas, walaupun jabatan itu tidak dipegangnya pada era kepelatihan Fabio Capello pada Februari 2010 seiring pemberitaan tentang dirinya di media.
Setelah meraih gelar Piala FA bagi klubnya, John menciptakan Gol internasional pertamanya di stadion New Wembley, sundulannya mampu menyamakan kedudukan 1-1 saat melawan Brasil
Dengan cedera yang menghalangi kesempatannya untuk memperbaiki performa timnas Inggris dalam ajang kualifikasi Piala Eropa 2008, Ia memimpin negaranya pada kualifikasi Piala Dunia 2010 di Afrika, dan menorehkan empat kali penampilan,  membuat moment yang jarang terjadi ketika Ia menahan tendangan menggunakan kepalanya, yang hanya berjarak beberapa senti dari tanah saat pertandingan kontra Slovenia.
Bulan Maret 2011 Terry kembali dipilih menjadi kapten Inggris oleh Capello. Tapi kemudian ban kapten kembali dicopot setahun kemudian. Tapi ia tetap memberikan yang terbaik untuk negaranya dan tampil cemerlang di Piala Eropa 2012. Terry memutuskan untuk pensiun dari timnas Inggris pada 23 September 2012.

Eden Hazard

Eden Hazard
Eden Hazard
Karier di Chelsea
Eden Hazard resmi bergabung dengan Chelsea pada Juni 2012 dari klub Prancis, Lille. Dia menjadi pemain Belgia keempat Chelsea setelah Thibaut Courtois, Romelu Lukaku dan Kevin De Bruyne. Setelah debutnya yang impresif, temasuk mencetak gol saat melawan Seattle Sounders, Eden terus tampil memukau di pra-musim dan sedikit terkejut untuk melihatnya menjadi starter di Community Shield melawan Manchester City di Vila Park.
Sepekan kemudian dia membuat debutnya di Premier League, membuat dua assist melawan Wigan dan menciptakan terjadinya gol Branislav Ivanovic dan membuat Ivan Ramis melanggarnya di kotak penalti. 
 
Dia melakukan hal yang sama di laga kami selanjutnya, kemenangan 4-2 atas Reading, meraih penalti dimana Frank Lampard sukses menjadi eksekutor dan memberikan assist ke Branislav Ivanovic untuk mencetak gol keempat di laga tersebut. 
 
Hazard mencetak gol pertamanya untuk Chelsea lewat titik putih di kemenangan 2-0 atas Newcastle United sementara gol pertamanya dari permainan terbuka saat menang 4-1 atas Norwich City usai menyambut umpan Juan Mata. 
 
Hazard menerima kartu merah pertamanya sebagai pemain Chelsea saat di Piala Capital One laga semi-final melawan Swansea City usai menyerang ball-boy, dia mendapatkan larangan bermain sebanyak tiga kali. 
 
 
Sebelum Chelsea
Lahir pada 7 Januari 1991 di La Louviere, Belgia, kedua orang tua Hazard juga menjadi pemain sepakbola profesional. setelah bermain di klub Royal Stade Brainois dan Tubize, dia memutuskan untuk pindah ke Lille pada 2005. 
 
Dua tahun setelah itu, di musim 2007/2008, dia menjadi pemain cadangan reguler sebelum akhirnya menjadi pemain inti dan membuatnya menjadi Pemain Muda Terbaik Ligue 1 pada usia 17. 
 
Dia kembali bersinar di musim 2009/10 dengan mendapatkan gelar Pemain Muda Terbaik untuk kedua kalinya secara berturut-turut serta masuk ke daftar Pemain Terbaik Ligue 1.
 
Musim 2010/11 menjadi musim yang tak akan dilupakannya sebagai pemain Lille, meski mengalami awal yang buruk karena dikritik pelatih Belgia Georges Leekens serta gagal menjadi starter selama dua bulan, ia kembali membuktikan dirinya dan menjadi pemain penting yang membawa Lille menjuarai Ligue 1 dan Piala Prancis untuk pertama kalinya. Hazard juga dianugerahi Pemain Terbaik Ligue 1.
 
Di musim terakhirnya di Lille dia mencetak 21 gol dari 48 penampilan, Hazard juga membuat 18 assist. Lille sendiri berada di peringkat ketiga di bawah Montpellier dan Paris St-Germain dan membawa mereka ke babak kualifikasi Liga Champions.
 
Di pertandingan terakhirnya bersama Lille, ia diberi kehormatan menjadi kapten tim dan mencetak hat-trick melawan Nancy.
 
Karier Internasional
Hazard memulai debut internasionalnya bersama Belgia di usia 17 tahun dalam pertandingan melawan Luksemburg pada November 2008. Sampai saat ini, ia sudah membukukan 30 penampilan untuk timnas Belgia.

Frank Lampard

Frank Lampard


FRANK LAMPARD
Menyandang gelar pencetak gol kemenangan di Liga, piala FA dan final Liga Champions, tidak ragu dalam mengambil tendangan penalti, umpan-umpan yang gemilang dan memecahkan rekor sering tampil, Frank Lampard memiliki semua kriteria tersebut sebagai pesepakbola, bahkan dalam minggu-minggu pertandingan dan diluar pertandingan dedikasinya merupakan prestasi dari bakat alami yang dimilikinya. Dia tidak diragukan lagi sebagai seorang pemain terbaik yang pernah memakai kostum Chelsea.
 Setelah awal musim yang biasa-biasa saja di Stamford Bridge, dengan koleksi 15 gol dalam dua musim diikuti transfer senilai 11 juta poundsterling dari West Ham, Frank menjelma menjadi salah satu pemain terbaik Eropa.
Tanda tanda kepiawaiannya dalam mengatur ritme pertandingan rekan-rekannya adalah ketika berhadapan dengan Patrick Viera dari Arsenal di laga final Piala FA dengan mengalahkannya di akhir musim pertamanya.
Pada musim 2003/2004, musim pertama dibawah kepemilikan Roman Abramovich dan musim ketiga di klub bagi Frank, ia tetap mempertahankan posisinya walaupun banyak pendatang baru dan kepiawaiannya hanya dapat dikalahkan oleh Thierry Henry ketika penghargaan bagi pesepakbola Inggris diumumkan.
Penampilan terbaiknya terus berlanjut hingga musim 2004/05, seperti halnya mencetak gol, tendangan kerasnya mampu melesatkan Chelsea menjadi  jawara liga Inggris musim itu, sekaligus sebagai pencetak gol terbanyak bagi seorang gelandang dengan menorehkan 13 gol di liga dan total 19 gol di semua ajang kompetisi. Tak ada satupun pemain yang lebih pantas menciptakan dua gol ajaib ke gawang Bolton selain dirinya yang memastikan kemenangan pada kompetisi tersebut.
Menjadi pemain terbaik versi majalah olahraga pada tahun itu sekaligus  runner up di ajang penghargaan pesepakbola Eropa dan penghargaan pemain terbaik Dunia  dalam pemungutan suara pada tahun 2005, Frank terus membuktikan kemampuannya dalam sepakbola modern yang membuat timnya dapat mengulangi sukses mempertahankan gelar liga Inggris musim 2005/2006.
Pada Desember 2005, dia tidak dapat bermain karena terserang virus,  hal ini mengakhiri rekor 164 kali pertandingan berturut-turut di liga Inggris, dikalahkan oleh rekor kiper Brad Friedel.
Musim 2006/07, 62 kali penampilannya adalah jumlah tertinggi dari pemain Chelsea lainnya dalam satu musim dan walaupun musim berikutnya dihalangi oleh dua kali cedera dan masa berkabung, Frank terus menjaga konsistensi Chelsea melalui kelihaiannya dilapangan tengah pada setiap pertandingan dan berhasil mencetak 20 gol di akhir musim.
Cedera yang melanda memang patut disayangkan, namun tragedi penting terjadi pada bulan April 2008 dengan meninggalnya Ibunda Frank. Dengan keteguhan hati dan kepercayaan diri Ia mencetak gol penting dari titik penalti pada laga semifinal Liga Champions melawan Liverpool sekembalinya dari cuti duka cita, diikuti torehan gol dramatis untuk menyamaan kedudukan di Final, merupakan musim yang paling berkesan bagi Frank Lampard.
Sejak saat itu Lampard telah menjadi gelandang  yang mampu mencetak gol terbanyak bagi Chelsea sekaligus sebagai pemain Chelsea yang meraih gelar penampilan terbanyak bersama timnas. Kontrak lima tahun telah ditanda tangani pada musim panas tahun 2008, dan dia cepat beradaptasi untuk menemukan bentuk permainan dalam mencetak gol, menggetarkan jala lawan dengan keberanian menusuk dari sisi lapangan di Hull pada Oktober tahun ini, secara otomatis menjadi pesaing dalam gol terbaik Chelsea musim ini walaupun akhirnya dimenangkan oleh Michael Essien dengan tendangan volinya ke gawang Barcelona di Liga Champion.Ketika performa permainan rekan-rekannya mulai menurun, performa Frank tetap tak berubah dibawah era kepelatihan Luiz Felipe Scholari, mencetak beberapa gol penting selama natal 2008 untuk tetap menjaga jarak dengan pimpinan klasemen.
Kedatangan Guus Hiddink pada pertengahan musim memberikan kebebasan bereksperimen di lapangan bagi lampard, dan Ia membayar kepercayaan sang pelatih dengan gol pada menit-menit akhir di ajang Liga Inggris untuk memastikan kemenangan atas Wigan dan skor 4-4 pada laga yang menegangkan melawan Liverpool di ajang liga Champion, sebelum akhirnya tersingkir dari kancah Eropa dengan hasil kontroversial ketika melawan Barcelona. Namun ada kegembiraan ketika sepakannya ke gawang Everton di babak kedua membawanya memenangkan piala FA 2009, perayaan golnya tersebut ditujukan sebagai penghormatan bagi ayahnya yang bermain pada semi final piala FA 29 tahun lalu.
Dengan torehan 27 gol yang luar biasa dari lapangan tengah pada musim 2009/10 serta umpan-umpan gemilangnya Chelsea berhasil memenangkan Double Winner, performa Frank semakin tajam seiring usianya, khususnya pada faktor rentan cedera dan kelihaiannya dalam menghindari hukuman kartu kuning selama kompetisi berlangsung.
Musim 2009/10 adalah musim yang sangat bersejarah buat Frank, di wembley ketika dia menyumbangkan Gol pada laga Community Shield, turut  mengatur permainan rekan setimnya dan memenangkan laga dengan tendangan penalti.
Di usia 31 tahun, dalam 10 pertandingan tanpa mencetak satu gol pun sebelum membuahkan 4 gol di 3 laga kandang pada bulan Oktober.
Setelah gagal mengeksekusi penalti ke gawang Manchester City di awal laga setelah Natal, Ia berhasil mengeksekusi dua penalti ke gawang Portsmouth dan West Ham yang berhasil mengangkat Timnya keluar dari keterpurukan.
Irama permainannya kembali bangkit setelah kecewa karena disingkirkan Inter Milan pada babak pertama penyisihan grup Liga Champion dengan melesakkan 4 gol ke gawang Aston Villa dengan skor akhir untuk Chelsea 7-1
Prestasi, itulah kata yang tepat diberikan padanya atas gol-golnya di setiap pertandingan, mengoleksi 150 gol bagi Chelsea dan melampaui rekor Roy Bentley untuk menjadi pencetak gol ketiga terbanyak sepanjang masa di Chelsea.
Kembali mencetak gol dari titik penalti ke gawang Aston Villa di wembley untuk memastikan satu tiket di putaran final piala FA, fokus pertandingan dialihkan pada  kompetisi tersebut, dan pada laga itulah Frank benar-benar di andalkan.
Terjadi perayaan besar di Anfield saat Ia berhasil menaklukan tuan rumah mantan klub dari rekan setimnya Nicolas Anelka untuk memastikan kemenangan penting dari sisa pertandingan musim itu.
Pada pertandingan terakhir di kompetisi Liga Frank mendapatkan kesempatan mengeksekusi penalti untuk memberikan dua gol bagi tim asuhan Carlo Ancelotti sebagai modal dalam perebutan tempat saat melawan Wigan, dan merencanakan rotasi pemain dimana kami harus mengalahkan Portsmouth pada final piala FA.
Adalah tendangan bebas Drogba yang memecah kebuntuan saat berlaga di Wembley, walaupun kontribusi  maksimal Frank adalah eksekusi penalti yang melebar di samping gawang, ia tetap naik ke podium untuk mengangkat Piala bersama John Terry.
Musim 2010/11 adalah musim dimana Lampard didera cedera panjang. Pulih dari operasi hernia, Ia mengalami cedera Tendon di bagian atas kakinya dalam sesi latihan yang membuatnya absen empat bulan lebih lama dari yang diperkirakan Tim.
Ia menorehkan gol keduanya pada pertandingan pertama musim 2011 dan terus mengoleksi 13 gol sampai akhir musim. Pada pertandingan Kandang Liga Champion tanggal 6 April kontra Manchester United, dia menjadi salah satu dari empat pemain yang berhasil tampil 500 kali bagi Chelsea.
Musim 2011/12 ini menjadi pertunjukkan bagaimana Lampard pelan tapi pasti semakin mendekati rekor gol Bobby Tambling sebagai pencetak gol terbanyak bagi klub. Dan meski menginjak usia 34 tahun pada Juni kemarin, Lampard tetap membuat lebih dari 50 penampilan dalam semusim lagi di musim 2011/12 ini.

Menjelang berakhirnya musim ini, kemampuan Lampard dan mengalamannya kembali mencuat. Ia mencetak gol lewat tendangan bebas di semi-final Piala FA melawan Tottenham di Wembley dan memberikan umpan bagi Didier Drogba untuk mencetak gol kemenangan di final kompetisi yang sama.

Ia mengakhiri musim dengan menjadi kapten di final Liga Champions di Munich, dan mengangkat trofi bersama kapten kami yang absen karena sanksi setelah mencetak gol penalti ketiga di babak adu penalti.
Lampard memulai musim ini dengan bagus. Dia mencetak gol kedua Chelsea di laga pembuka melawan Wigan Athletic melalui titik putih, sebelum melakukan hal yang sama tiga hari kemudian melawan Reading di Stamford Bridge.
Gol pertamanya di musim ini dari permainan terbuka datang pada kemenangan 4-1 atas Norwich City ketika dia membuat kami unggul 2-1 dan mencetak gol ke-189 untuk Chelsea. 
 
Lampard kemudian harus absen di beberapa pertandingan karena cedera paha ketika menghadapi Shakhtar Donetsk di Liga Champions, sebelum membuat debutnya ketika kami menang 3-1 atas Sunderland di bulan Desember. Dia tampil sebagai pemain pengganti di laga semi-final Piala Dunia Antar Klub melawan Monterrey dan kemudian kembali bermain dan menjadi kapten di final melawan Corinthians. 
 
Di penampilannya yang ke-500 di Premier League dia mencetak gol saat kami menang 8-0 lawan Aston Villa, semnetara dua golnya membantu kami menang 2-1 atas Everton dan membuat golnya menjadi 192, hanya berbeda satu gol dari Kerry Dixon di daftar pencetak gol terbanyak Chelsea. 
 
Lampard menjadi pencetak gol kedua terbanyak Chelsea ketika mencetak gol dari titik putih di kemenangan 5-1 atas Southampton di Piala FA, menyamakan rekor Kerry Dixon menjadi 193. Gol tersebut juga membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak Chelsea di Piala FA, sama dengan rekor Bobby Tambling sebanyak 25 gol. 
 
Sepekan kemudian, dia mengungguli rekor Dixon ketika mencetak gol ketiga di kemenangan 4-0 kami atas Stoke City. 

Sebelum Di Chelsea
Ironisnya, Frank selalu mempunyai kebiasaan yang menjadi salah satu alasan mengapa ia tidak disukai oleh beberapa Klub yang pernah diperkuatnya.
Bersama Ayahnya yang melatih di Tim utama West Ham, ketika remaja Frank bergabung di Klub tersebut, sebagian pendukung di Upton Park meneriakkan Nepotisme karena hal itu. Ia selalu tampil untuk West Ham yang berada di urutan kelima pada akhir musim 98/99 dan dipanggil untuk memperkuat Timnas pada musim berikutnya.
Namun ketika Pelatih Harry redknapp dan Frank senior dipecat pada tahun 2001, sudah saatnya bagi Frank untuk pindah dan meskipun Leeds yang memungkinkan untuk menjadi tujuannya pada saat itu, dan disekitar London para pesepakbola bergabung dengan klub yang mampu untuk meningkatkan karir sepabola mereka.
Gol Internasional
Setelah debutnya menghadapi Belgia pada tahun 1999, Frank harus menunggu hingga Juni 2003 untuk bermain 90 menit bersama Timnas Inggris, dan dia  berhasil mencetak gol pertamanya pada bulan Agustus ke gawang Kroasia.
Ialayak menjadi skuad inti Inggris di piala Eropa 2004 dan terpilih sebagai pemain terbaik tahun itu dengan torehan 3 gol di 4  pertandingan. Dan terpilih kembali pada tahun 2005.
Yang mengejutkan adalah Frank gagal mencetak satu golpun pada ajang piala Dunia 2006 di Jerman, walaupun lebih sering melakukan tembakan ke gawang dari pemain manapun.
Hal tersebut menimbulkan banyak kritik, tahun-tahun kejayaannya yang penuh gelar penghargaan mendadak terlupakan, namun dibawah arahan pelatih Steve McClaren dia kembali mencetak gol, dan juga ketika dilatih oleh Fabio Capello, kritikan terhadap Frank mulai dipertanyakan dan mulai dihargai dalam sepak terjangnya di Timnas Inggris.
Tidak seperti pada tahun 2006, Frank tampil di piala dunia 2010 dengan performa terbaiknya, melebihi standardnya sendiri yang luar biasa.
Bagaimanapun Capello meracik para pemain tengahnya, Gol-gol Frank kembali berkurang meskipun ia menjadi salah satu pemain terbaik saat laga melawan Slovenia pada pertandingan ketiga di grup dan yang paling diingat adalah ketika gol pertamanya di piala dunia tersebut dianulir oleh wasit karena keputusan hakim garis yang merugikan sehingga Inggris harus berhadapan dengan jerman.
Operasi hernia menyebabkan Ia harus absen pada awal pertandingan kualifikasi piala eropa 2012 di Inggris namun Ia kembali pada tahun 2011 dengan gol-gol dan kemenangan bagi The Three Lions. Tidak ada satupun pemain Chelsea yang melebihi jumlah penampilannya bagi Timnas.
Lampard menjadi kapten saat Inggris menghadapi Spanyol di bulan November, dia mencetak satu-satunya gol di laga tersebut. Sayangnya, setelah masuk dalam daftar skuat Roy Hodgson untuk Piala Eropa 2012m dia harus cedera dan gagal mengikuti turnamen tersebut.
Meski demikian, tak lama setelah turnamen tersebut Lampard kembali bermain melawan Italia di Berne dan dia lagi-lagi terpilih menjadi kapten dan bermain penting untuk kemenangan 2-1 Inggris setelah sebelumnya sempat tertinggal.

CHELSEA FC


Chelsea Football Club  adalah sebuah klub sepak bola Inggris yang bermarkas di Fulham, London. Chelsea didirikan pada tahun 1905 dan kini berkompetisi di Liga Utama Inggris.
Sepanjang sejarah penampilan dalam dunia sepak bola di Inggris dan Eropa, klub ini telah meraih empat gelar juara Liga Utama Inggris, tujuh Piala FA, empat Piala Liga, satu trofi Liga Champions UEFA, dua Piala Winners UEFA, satu Liga Eropa UEFA dan satu Piala Super UEFA.[3] Stadion kandang mereka Stamford Bridge, berkapasitas 41.837 kursi penonton,[2] telah digunakan sebagai stadion kandang sejak Chelsea didirikan. Sejak tahun 2003, Chelsea dimiliki oleh Roman Abramovich seorang miliuner asal Rusia.
Kesuksesan pertama Chelsea diraih saat meraih gelar juara liga pada tahun 1955. Beberapa gelar dari berbagai kompetisi juga berhasil diraih pada dekade 1960an, 1970an, 1990an, dan 2000an. Dalam periode lima belas tahun terakhir merupakan periode terbaik kesuksesan Chelsea; yang ditutup dengan untuk pertama kali meraih gelar juara Double winner, Liga Utama Inggris dan Piala FA pada tahun 2010 dan gelar juara Liga Champions UEFA pada tahun 2012.
Kostum utama Chelsea adalah kaus dan celana berwarna biru royal dengan kaus kaki berwarna putih. Kombinasi tersebut telah digunakan sejak dekade 1960an. Lambang klub telah berganti beberapa kali dalam upaya memodernisasi dan mengubah pencitraan. Lambang yang kini digunakan, yang menampilan seekor singa seremonial memegang sebuah tongkat, merupakan modifikasi dari lambang yang pernah digunakan pada dekade 1950an. Rata-rata jumlah penonton liga pada laga kandang musim 2011–12 sebanyak 41.478 penonton, jumlah tertinggi keenam pada Liga Utama Inggris.


Fans Page

Powered by Blogger.

Popular Posts

Blog Archive